Minggu, 18 Oktober 2009

Memahami arti cinta sesungguhnya

Sahabat-sahabatku yang baik,


Sebagian kita sudah banyak yang mncoba mengartikan kata "cinta", namun terkadang kita malah terlena dengan definisi masing-masing soal kata ini, tanpa mengetahui apa hakikat dari sebuah cinta. Sudah terlalu banyak puisi yang membahas tentang cinta, sudah terlalu banyak lagu yang dicipta atas dasar cinta, sudah terlalu banyak pula sang pujangga menjadikan cinta sebagai topik utama... Lalu apakah arti cinta?


Berikut beberapa arti cinta yang dapat penulis kutip :


  • Cinta adalah keinginan untuk selalu bersama & keinginan untuk memiliki.

  • Cinta itu perasaan seseorang terhadap lawan jenisnya karena ketertarikan terhadap sesuatu yang dimiliki oleh lawan jenisnya.

  • Cinta itu adalah sesuatu yang murni, putih, tulus dan suci yang timbul tanpa adanya paksaan atau adanya sesuatu yang dibuat-buat.

  • Cinta adalah perasaan hangat yang mampu membuat kita menyadari betapa berharganya kita, dan adanya seseorang yang begitu berharga untuk kita lindungi.

  • Cinta adalah kata yang memiliki banyak makna, bergantung bagaimana kita menempatkannya dalam kehidupan.

  • Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Alloh SWT pada manusia.

  • Cinta merupakan anugerah yang tak ternilai harganya dan itu di berikan kepada makhluk yang paling sempurna, manusia.

Dan mungkin berpuluh-puluh arti cinta lainnya yang sahabat2 definisikan.



Cinta itu adalah anugerah dari Alloh SWT, setuju?

Sesuatu dikatakan anugrah, itu artinya dia dapat membawa kebaikan, kebahagiaan, dan kesenangan. Cinta itu membuat hidup yang kita jalani menjadi indah, dengan cinta kita bisa bahagia, dengan cinta pula kita dapat hidup diliputi kesenangan. Maka cinta dapat dinyatakan sebagai anugerah. Lalu kita bertanya, jika cinta adalah anugerah, mengapa anugerah itu sering kali membuat kita menyita sekian banyak waktu kita yg berharga? mmbuat kita merasakan sakitnya terluka? hingga membuang begitu banyak air mata kita? Lalu kita mencari apa yg bisa kita jadikan kambing hitam, yg mmbuat hati kita terasa begitu perih...ya, dia adalah sang anugrah bernama Cinta. Inilah yang akan kita coba renungi.


Cinta terbagi kedalam dua unsur. Cinta positif dan cinta negatif.


Konten dari cinta positif :


  • Saling membangun

  • Menjadikan pribadi yang lebih baik

  • Memecahkan masalah

  • Saling berbagi

  • Saling berlomba dalam kebaikan

  • Ingin melakukan yang terbaik


Sedangkan konten dari cinta negatif :


  • (hanya) N A F S U


Sesuatu yang positif, tentu adalah kebaikan. Cinta adalah kebaikan, bisa jadi benar. Namun, jika kita mencarai cinta dengan hal yang negatif, maka cinta akan berdampak negatif pula. Lalu, apakah cinta itu salah? Apakah kita tidak boleh mencintai? Sama sekali tidak! Yang kita perlu lakukan adalah mencarai cinta dengan benar, bisa jadi cinta yang semula adalah anugerah, malah menjadi bencana, ketika kita mencarainya dengan cara yang salah, dengan cara yang tidak disukai oleh sang Pember Anugerah. Jadi bukan cintalah yang salah, bisa jadi kita yang salah, bisa jadi kita yang salah mencarai cinta. Naudzubillahi min dzalik!



Sekedar Renungan

Dalam suatu kehidupan sehari-hari, adalah wajar jika kita ingin berbuat baik kepada orang lain. Sebagai renungan, jika dalam suatu keadaan sehari-hari, seorang wanita membutuhkan bantuan seseorang untuk mengantarnya pulang, karena hari sudah larut malam. Dalam keadaan terdesak, seseorang pria menawarinya pulang naik motor. Padahal sang pria bermaksud baik, sang wanita seharusnya bisa berpegangan pada besi di motor, namun sang wanita melingkarkan tangannya ke sang pengemudi. Sehingga motor yang semula menjadi fasilitas penolong tiba2 berubah menjadi tempat berpelukan! Lalu niat pria mengantarnya dalam keadaan terdesak yang salah? ato kitanya yang salah?


Jika terbalik, sang wanita memang berpegangan pada besi motor, namun jok motor yang seharusnya rata dengan kemiringan 5 derajat, ternyata telah dimodifikasi dan berubah naik menjadi 10 derajat atau lebih. Apa tujuannya? Motornya yang salah? ato kitanya?


Lalu pada saat kita mengajak seseorang untuk makan, itu kebaikan bukan? Namun, lalu kita memilih hanya tempat untuk berdua-duaan saja. Sedang berdua-duaan itu adalah jalan masuknya hawa nafsu. Lalu makannya yang salah? ato kitanya?


Kita nonton film terbaru, yang toh dapat diambil kebaikannya dalam film tsb. Itu sebuah kebaikan. Namun, saat kita memilih kursi pojok yang gelap dan tak terjangkau oleh pandangan manusia lain, lalu saling berpegangan tangan ato bahkan lebih. Filmnya yang salah? ato kitanya?


Kita diberi handphone oleh orang tua, ato bahkan kita beli sendiri dengan uang jerih payah kita, dengan tujuan memudahkan komunikasi & silaturahmi. Itu sebuah kebaikan! Namun, saat kita terus menerus online dan asyik bertelpon ria dari jam11 malam sampai akhir menjelang shubuh, lalu ketiduran ketika adzan berkumandang. Handphonenya kah yang salah? ato kitanya?


Lalu dengan susah payah kita membeli laptop dengan menguras keringat kita, bahkan jika sampai menguras tenaga orang tua kita, dengan alasan untuk memudahkan mengerjakan tugas. Lalu tugas diabaikan dan kita lebih asyik main game daripada menghiraukan panggilan orang tua kita yang mmbutuhkan pertolongan atau bantuan. Laptop kah yang salah ato kitanya?


Sehingga internet pun dipasang untuk melancarkan pengerjaan tugas, dengan memakan biaya yang tidak sedikit. Tapi akhirnya, kita lebih asyik online internet, chatting, browsing, bahkan update status dan comment status di facebook teman kita, daripada mendengarkan nasihat orangtua kita. Internet yang salah? ato kitanya?


Semoga kita dapat mengambil hikmah dari apa yang telah kita dapatkan, dan mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari.




Blog ini dibuat hanya untuk saling berbagi, bukan saling mencemooh, merendahkan dan menghina... Kesempurnaan hanya milik Alloh SWT, penulis memohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenan.